GOES TO KLAYAR & NGLAMBOR BEACH (1st Day | Part 1)



16 Mei 2015, sekitar jam 06.30WIB saya diantar oleh ahmed ke rumah kawan saya, Dwi Maryanto, yang akan menjadi teman perjalanan dalam liburan kali ini. Dwi ini adalah teman seperjuangan saat di organisasi lembaga dakwah fakultas. Sebenarnya, saya sangat berharap ahmed dan ade dapat ikut serta perjalanan liburan ke pacitan ini, namun dikarenakan ahmed harus mengikuti pesantrenisasi pembekalan KKN di kampus dan ade ada persiapan untuk ujiannya, sehingga mereka berdua tidak bisa ikutan.

Dimulailah perjalanan saya dan dwi dari jogja menuju Pantai Klayar, Pacitan menggunakan Motor Tiger milik si dwi sekitar jam 07.30WIB. Kami berdua pun sebenarnya agak sedikit buta jalan, khususnya dari wonosari ke arah pacitannya, namun dengan bantuan dan arahan “Mba Google Map” sehingga kami dapat mencapai tujuan. Meskipun kami harus melalui jalan antah berantah menggunakan jalur tercepat versi google map, namun setidaknya kami tidak tersesat. Perjalanan dari jogja ke wonosari terbilang lancar. Namun kondisi jalan menjadi semakin macet, ketika kami sudah keluar dari jalan utama menuju pantai klayar. 

Jalur Jogja - Pantai Klayar


Dalam perjalanan ini kami melewati 2 perbatasan sekaligus, yaitu perbatasan DI Yogyakarta-Jawa Tengan dan perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur. Kami pun menyempatkan diri berfoto di perbatasan tersebut.

Perbatasan Jawa Tengah-Jawa Timur
Kami tiba di pertigaan jalur menuju pantai klayar dari jalan utama sekitar jam 10.40WIB, namun kami baru bisa mencapai pantai kelayar sekitar 11.30WIB. butuh waktu hampir satu jam untuk melalui jalur menuju pantai kelayar. Kondisi jalan yang ekstrim, sempit dan padat pengunjung membuat kami harus lebih sabar, lebih pelan dan hati-hati mengendarai motor. Jalurnya terbilang sangat sempit, sebenarnya hanya cukup dilalui oleh satu kendaraan roda 4, sehingga dilakukan buka tutup jalan agar arusnya terkendali. Pengunjung yang menggunakan bus menuju lokasi ini pun harus meninggalkan busnya dan naik mobil pick-up khusus untuk dapat mencapai pantai klayar ini.

Setibanya di Pantai Klayar, rasa letih, haus dan tangan yang kram terasa sirna seketika. Subhanallah, Sungguh panorama alam berupa landscape pantai yang indah luar biasa. Baru kali ini saya melihat landscape pantai seindah ini. denga tidak sabar, saya pun segera mengambil gambar dan berfoto ria berlatarkan panorama indah ini. Melihat ombak pantai selatan yang dahsyat luar biasa membuat semangat dalam diri kembali bergelora sembari berlari kecil menuju pantai untuk dapat menyentuh air laut yang berwarna biru langit. Sepatu pun segera ku lepas agar dapat menginjakkan kaki di batu dan terumbu karang yang ada di bibir pantai. Pasirnya yang putih dan warna air laut yang sangat indah membuat diri ini tak pernah henti menyanjung keindahannya. Subhanallah.

Pantai Klayar, Pacitan

View Pantai Klayar, Pacitan dari atas bukit

Si bolang lagi foto berlatarkan panorama pantai klayar
Akhirnya nyentuh air laut

Lagi mengawasi pengunjung lain, hehe. di belakang para pengunjung sedang bermain air laut

Bibir pantai klayar ini terbilang cukup panjang. Kami memutuskan menyusuri bibir pantai ini dengan berjalan sembari sesekali berfoto dan mengambil view-view pantai yang sangat indah. Di sisi kiri pantai ini, berdiri kokoh sebongkah batu yang menyerupai bentuk sphink di mesir sana. Tanpa bosan saya terus mengambil gambar dari panorama ini. di sisi paling kiri dari pantai ini, tersedia tangga dan loket untuk naik ke atas tebing tempat patung sphink berdiri kokoh dan tempat seruling samudera yang terkenal itu dimainkan. Tanpa berpikir panjang, kami berdua segera mengantri untuk dapat naik ke atas tebing tersebut. Subhanallah. Indah luar biasa.

Sphink ala Pantai Klayar

Berpose berlatarkan Sphink

bentuk sphinknya makin nampak jelas kan?

Informasi dari temen kantor yang sebelumnya ke pantai ini, jika di pagi hari, tebing ini tidak bisa dinaiki dikarenakan kondisi air laut yang masih pasang dan berbahaya bagi para pengunjung. Saya sangat bersyukur dapat sampai ke pantai ini di siang hari, meskipun awalnya saya berencana sampai di pantai ini pagi hari. Sungguh rencana Allah itu memang selalu yang terbaik. Hehe. Ternyata di atas tebing ini ada sebuah lubang yang tembus sampai ke permukaan air laut, dan ketika datang ombak besar, air laut akan melalui lubang tersebut dan menyembur ke atas sembari mengeluarkan suara. Kami pun beberapa kali melihat air menyembur ke atas dan mengalunkan suara seruling samudera yang terkenal itu. Subhanallah.

Seruling samuderanya sedang dimainkan
Setelah puas melihat dan mengambil keindahan panorama dari atas tebing, kami pun memutuskan untuk turun dan mencari warung untuk istirahat. Melihat ada sebuah warung yang menjajakan koleksi batu akik kepada pengunjung, kami berdua pun memutuskan untuk ke warung tersebut sembari melihat koleksi akik yang dijajakan kepada pengunjung.

Tak terasa lebih dari 2 jam sudah kami berada di pantai ini. jam sudah menunjukkan pukul 14.20WIB. Kami pun memutuskan untuk mencari musholla untuk menunaikan ibadah shalat. Setelah selesai shalat, kami pun merencanakan langkah selanjutnya, apakah langsung ke Pantai nglambor sesuai rencana awal atau mengambil alternatif lain yaitu menikmati malam minggu di kota pacitan. Setelah berdiskusi sebentar, akhirnya diputuskan untuk menikmati malam minggu di kota pacitan saja sekaligus singgah di Goa Gong Pacitan yang terkenal sebagai salah satu Goa dengan stalaktit terbanyak di dunia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reflexion Time : Setelah Setahun Bekerja

Touring Sulawesi Selatan (Part 1)

Goes To Bali & Lombok | It's Started