Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2010

meniLai orang

Gambar
Sebagai manusia, kita tidak dapat melihat apa yang ada di dalam hati manusia lain, termasuk motif dan kadar keikhlasannya. Kita hanya dapat melihat lalu menilai apa yang tampak. Karena kita akan kesulitan bila menanyakan apa yang ada di dalam hati setiap orang yang kita ketemui. Bila tidak salah ada kaidah yang dipegang para ulama yaitu “kita memutuskan apa yang tampak sedangkan hal yang tersembunyi kita serahkan kepada Allah”. Sebagai contoh untuk pertanyaan: seseorang yang tampak bagi kita sebagai non-Muslim namun hatinya menyembunyikan keimanan, seseorang yang terlihat telah murtad karena di iming-imingi pengobatan atau sesuatu. Melihat contoh di atas kita tidak dapat membelah dadanya, ia terpaksa ataupun tidak dan apa pula motifnya. Kita sebagai awam hanya dapat melihat “Oh, dia non-Muslim..” Yang ingin saya tanyakan apakah kita berdosa bila kita memperlakukan mereka sebagaimana apa yang terlihat oleh kita? Wahib Mu’thi: Menilai orang [taqwim] diperbolehkan oleh Islam, tapi de

Perubahan

Gambar
Sebuah fenomena yang sangat menyedihkan di Negara ini sedang berlangsung. Sebuah fenomena bahwa di Indonesia penjilat dan penjahat lebih dihargai daripada ilmuan dan pahlawan. Hal ini dapat kita lihat bahwa di Indonesia, doctor yang menganggur sudah mulai banyak, bahkan seorang doctor yang memiliki kualifikasi keilmuan yang hebat sekalipun tidak luput dalam fenomena ini. Selain itu, banyak kita temukan putera bangsa yang tidak hanya berprestasi tingkat nasional bahkan internasional serta bisa menyelesaikan doktornya di luar negeri dengan nilai yang sangat memuaskan tapi sama sekali tidak diapresiasi di Tanah Air (1) . Perlakuan yang diterima para putera bangsa yang berprestasi ini tidak jauh beda dengan perlakuan yang diterima oleh para veteran atau para pejuang kemerdekaan yang masih hidup. Sekarang tentu bukan hal yang aneh jika banyak veteran yang akhir hidupnya disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan yang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari sehingga taraf ekonomi para vet

Sang Penyelamat Krisis

Gambar
Seorang penguasa tunggal Mesir yang disebut dengan “Raja” bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang kurus-kurus, dan tujuh bulir-bulir gandum hijau dan tujuh atau sekian yang lainnya kering-kering. Raja lalu menceritakan mimpinya itu kepada pemuka pemerintahannya, agamawan, serta cerdik pandai yang dikenal memiliki pengetahuan tentang mimpi dan sihir. Namun tak ada yang mengetahui makna dari mimpi Sang Raja. Ketika itu, juru minum yang sedang melayani tamu ikut mendengarnya. Ia pernah bertemu Yusuf saat ditahan di penjara kerajaan. Ia mengetahui Yûsuf pandai dalam menakwilan mimpi. Maka ia berkata, “Utuslah aku kepadanya wahai Yang Mulia.” Ia kemudian diutus menemui Yusuf di penjara. Tentu saja hatinya sedikit risau dan malu karena selama di dalam penjara dulu ia banyak mendapat bantuan dari Yûsuf. Mimpinya pun pernah ditakwilkan Yûsuf dan terbukti benar sehingga ia menjadi tenang. Dengan sangat hormat, juru minum itu menyamp