Sang Penyelamat Krisis


Seorang penguasa tunggal Mesir yang disebut dengan “Raja” bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi betina lain yang kurus-kurus, dan tujuh bulir-bulir gandum hijau dan tujuh atau sekian yang lainnya kering-kering.
Raja lalu menceritakan mimpinya itu kepada pemuka pemerintahannya, agamawan, serta cerdik pandai yang dikenal memiliki pengetahuan tentang mimpi dan sihir. Namun tak ada yang mengetahui makna dari mimpi Sang Raja.
Ketika itu, juru minum yang sedang melayani tamu ikut mendengarnya. Ia pernah bertemu Yusuf saat ditahan di penjara kerajaan. Ia mengetahui Yûsuf pandai dalam menakwilan mimpi. Maka ia berkata, “Utuslah aku kepadanya wahai Yang Mulia.”
Ia kemudian diutus menemui Yusuf di penjara. Tentu saja hatinya sedikit risau dan malu karena selama di dalam penjara dulu ia banyak mendapat bantuan dari Yûsuf. Mimpinya pun pernah ditakwilkan Yûsuf dan terbukti benar sehingga ia menjadi tenang. Dengan sangat hormat, juru minum itu menyampaikan mimpi Raja.
Mendengar pertanyaan yang diajukan atas nama Raja dan pemuka-pemuka masyarakat itu,
tanpa menunggu, Yûsuf langsung mengatakan agar masyarakat Mesir untuk terus-menerus bercocok tanam selama tujuh tahun dengan bersungguh-sungguh. Dan hasil yang mereka panen sepanjang masa itu hendaklah dibiarkan di bulirnya agar tetap segar dan tidak rusak, kecuali sedikit yang mereka makan.
Yûsuf melanjutkan, setelah masa itu akan datang tujuh tahun yang sulit akibat masa paceklik yang melanda seluruh negeri yang menghabiskan seluruh bahan makanan kecuali sedikit yang disimpan sebelumnya.
Ketika juru minum itu kembali menemui Raja dan menyampaikan jawaban Yûsuf, semua menyambut penjelasan dan makna mimpi itu dengan suka-cita. Raja pun memerintahkan agar Yûsuf dibawa kepadanya agar mendapat penjelasan langsung dan untuk memberinya imbalan atas informasi yang sangat berharga itu.
Tetapi Yûsuf enggan keluar dari penjara sebelum terbukti bahwa dia tak bersalah dan namanya dibersihkan. Raja pun menyelesaikan permasalah itu dan memberi kedudukan dan kemuliaan yang tinggi kepada Yûsuf. Yûsuf diangkat menjadi pejabat pemerintah.
Saat menjabat, Yûsuf melaksanakan apa yang dulu ditakwilkannya dari mimpi Raja. Dengan kesungguhan, Yûsuf berhasil mengamankan kondisi pangan baik saat berlimpah maupun saat paceklik. Saat berlimpah, rakyat dan pejabat pemerintah tidak lupa diri untuk menggunakan bahan makanan secara berlebihan. Sehingga saat paeceklik tiba, mereka memunyai persediaan makanan yang cukup.
Karena usaha masyarakat atas perintah Yûsuf itu, Mesir menjadi negeri yang selamat dari bencana kekurangan pangan bahkan menjadi penolong bagi negara-negara yang ada di sekitarnya.



[disarikan dari QS Yûsuf [12]: 43-44, Tafsir Al-Mishbah]


(alifmagz.com)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reflexion Time : Setelah Setahun Bekerja

Touring Sulawesi Selatan (Part 1)

Goes To Bali & Lombok | It's Started