Mari Membaca Al-Quran

Kitab suci Al-Quran dibakar di sebuah gereja kecil di Florida, Minggu (20/3/2011). Pembakaran Al-Quran dilakukan oleh pastor Wayne Sapp, dibawah pengawasan Terry Jones.

Sebelumnya Al-Quran sudah dilumuri minyak selama satu jam, tidak lama kemudian Pastor Sapp menggunakan penyala api untuk barberque dan mulai membakar Al-Quran. Al-Quran dibakar di dalam sebuah wadah besi/baki di pusat gereja, Al-Quran dibakar selama 10 menit, sementara warga yang melihat sempat mengambil foto dari kedua orang yang melakukan pembakaran tersebut, demikian dilansir AFP, Senin (21/3/2011).

Jones yang dianggap pastor oleh 50 orang pengikutnya di Dove World Outreach
Center (DWOC), Gainesville, Florida itu mengaku, ia tidak bisa menggelar sebuah pengadilan sungguhan tanpa melakukan hukuman yang sesungguhnya (membakar Al-Quran).

Jones memang dikenal sebagai pendeta yang rajin mengkampanyekan anti Islam. Sebelumnya pada Juli 2010, Jones mengumumkan akan menggelar “International Burn a Koran Day” atau “Hari Internasional Pembakaran Al Qur’an.” Jones memilih tanggal 11 September 2010 yang bertepatan dengan peringatan kesembilan tragedi 11 September. Namun karena niatnya mendapatkan kecaman dari berbagai pihak, Jonespun membatalkan niatnya.

Jones juga pernah meluncurkan seri video dengan semangat anti-Islam. Dampaknya, ceramah-ceramah SARA-nya menjangkau audiens yang sangat luas, melewati 50 keluarga jemaat gerejanya. Jones juga mengarang buku “Islam sama dengan Iblis”. Kampanye negatif ini dia luncurkan sejak 2002, setahun setelah serangan 11 September.
(sumber : http://www.nahimunkar.com)

Sekarang pertanyaannya adalah apa yang telah anda lakukan untuk menyikapi hal ini.? unjuk rasa, mengeluarkan kecaman, membuat buku saingan, meluncurkan video anti bakar al-Qur'an, atau mungkin yang paling keras dengan berupaya membunuh pastor tersebut..? apa pun yang anda lakukan, itu adalah pilihan yang diambil dan harus siap menerima konsekuensinya.

Yang terpenting adalah jangan sampai kita sebagai umat islam tidak bereaksi dan tidak memberikan tanggapan apa pun terhadap kejadian ini. a'udzubillah. Ketika melihat sebuah kemungkaran, sebagai umat islam kita harus mengambil sikap. apakah kita mengubahnya dengan "tangan" (kekuasaan) yang kita miliki, dengan lisan (kemampuan kita berbicara dan didengarkan), atau hanya dengan hati minimal dengan mendoakan pertobatan oleh si "pembakar al-Quran" tersebut. 

Terlepas dari semua upaya yang nanti dilakukan, adalah salah satu upaya yang paling nyata adalah dengan selalu mengagungkan al-Quran dengan cara membacanya, mempelajarinya, mengamalkannya, dan atau menghafalnya. letak kita yang ada di Indonesia dengan kapasitas dana yang kurang, tidak memungkinkan kita untuk melakukan kontak langsung dengan si "pembakar" sebagai upaya nahi mungkar. akan tetapi dengan cara melestarikan (baca: membaca dan mengamalkannya) al-Quran, insyaAllah tugas kita sebagai umat muslim yang harus mengambil sikap ketika melihat kemungkaran telah terpenuhi.

Sebagai orang yang mengaku islam, ber-KTP islam, bersyahadat kepada Allah dan Rasulullah. Marilah kita senantiasa membaca dan mempelajari serta mengamalkan al Quran yang merupakan firman-firman Allah dan pedoman bagi umat islam dalam menjalani kehidupan ini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Reflexion Time : Setelah Setahun Bekerja

Touring Sulawesi Selatan (Part 1)

Goes To Bali & Lombok | It's Started