Goes To Bali & Lombok | 2nd Day (Part 2)
Setelah puas dengan keindahan
pantai kuta, saya memutuskan untuk segera kembali ke penginapan yang ada di
terminal ubung. Sekitar jam 13.45 WITA, saya telah sampai di penginapan. Segera
saya mandi dan bersiap menuju destinasi selanjutnya. Setelah check out, saya
juga mengembalikan motor yang telah saya sewa. Setelah mengembalikan motor
sewaan, saya tidak langsung ke terminal melainkan makan siang terlebih dahulu
sambil menikmati secangkir kopi untuk mengumpulkan stamina. 14.30 WITA saya
segera ke terminal dan mencari angkutan yang menuju pelabuhan padang bai untuk
melanjutkan penyeberangan ke pulau lombok. Tanpa bersusah payah saya segera
mendapatkan angkutan yang siap berangkat.
Awalnya di angkutan tersebut hanya
ada saya sendirian, namun tiba-tiba penumpang bertambah dua orang cewek yang
juga berencana melakukan penyeberangan ke pulau lombok. Ketika bertemu dengan
sesama backpacker yang memiliki tujuan yang sama, hati ini terasa bahagia dan
segera mengobrol dengan mereka. Ternyata mereka berdua merupakan mahasiswi
Telkom Bandung yang juga mengisi liburan panjangnya dengan berkunjung ke bali
dan lombok. Mereka berasal dari luar jawa, yang namanya nela asalnya dari
padang sedangkan cewek yang satunya, si fitri berasal dari medan. Disamping
itu, selain mereka juga berasal dari luar jawa, ternyata mereka pun baru
pertama kali ini ke bali dan lombok. Awalnya saya cukup kaget, berani juga
mereka ke lombok tanpa punya destinasi yang jelas di sananya. Namun ternyata
mereka punya teman di lombok yang akan menjemput mereka. Ooo wajarlah mereka
berani, tapi hebat juga sih. Hehe. Masih ingin ngobrol-ngobrol dan bercanda
dengan mereka, namun rasa letih dan kantuk tiba-tiba menyerang. Saya pun tidak
ingin menyiakan perjalanan panjang ini, sehingga saya memutuskan untuk
istirahat dan berbaring selama perjalanan menuju pelabuhan padang bai.
Sempat tertidur beberapa menit
mungkin, tiba-tiba ada penumpang yang naik ke angkutan ini sehingga
membangunkanku. Saya pun memutuskan untuk pindah kursi agar lebih leluasa tidur
dan menyelonjorkan kaki. Sempat tertidur beberapa menit dengan posisi yg lebih
nyaman, akhirnya saya kembali terbangun. Meskipun bentar, namun alhamdulillah
tenaga terasa pulih kembali. Ingin sih kembali tidur dan istirahat, tapi ketika
melirik ke luar jendela saya terpukau dengan hamparan pegunungan hijau di kiri
jalan serta bibir pantai yang terbaring rapi di kanan jalan. Akhirnya saya
memutuskan untuk memperbaiki posisi duduk dan menikmati keindahan alam selama
perjalanan ke pelabuhan padang bai.
Hampir 2 jam perjalanan, akhirnya
saya tiba juga di Pelabuhan padang bai. Setibanya di padang bai saya langsung
menuju loket pembelian tiket penyeberangan. Biaya penyeberangan menuju pulau lombok
adalah Rp 45.000/orang nya. Setelah mendapatkan tiket/kartu penyeberangan, kami
bertiga diarahkan untuk segera menuju dermaga, karena kapal sebentar lagi akan
berangkat. Sambil berlari-lari kecil saya menuju dermaga, Fitri dan Nela pun
ikut berlarian kecil sambil menelpon dan mencari temannya yang telah
menunggunya di pelabuhan ini. Namun kami terlambat, kapal ferry penyeberangan
tersebut telah mengangkat jangkar dan menutup pintu masuk kapal serta siap
berlayar. Akhirnya kami pun berhenti di pertengahan jalan menuju dermaga sambil
ikut menanti kapal selanjutnya dengan calon penumpang yang lain.
Selang beberapa menit, Si Fitri
dan Nela akhirnya bertemu dengan temannya yang telah lebih dahulu tiba di
pelabuhan padang bai ini. Dia bernama Ganda dan juga merupakan mahasiswa telkom
bandung. Ternyata dia sudah lama tiba dan telah hunting foto di pelabuhan ini.
Rencananya dia akan menyeberang ke lombok dengan membawa motor dari pulau bali.
Untuk penyeberangan motor roda dua dari bali ke lombok, biayanya Rp
125.000/motor (sudah termasuk orangnya). Setelah hampir setengah jam menunggu,
akhirnya kapal penyeberangan yang dinantikan bersandar di dermaga pelabuhan.
Setelah semua penumpang kapal dari lombok turun, calon penumpang yang akan
menyeberang diizinkan untuk masuk ke kapal. Dengan semangat, segera saya
gendong tas, antri dan masuk ke dalam kapal.
Di atas kapal, saya segera menuju
ke lantai 3 atau lantai tertinggi di kapal ferry ini. Kalau gak salah
istilahnya adalah anjungan kapal. Bersama dengan 3 teman baru (nela, fitri dan
ganda) yang saya kenal dalam perjalanan ke pelabuhan padang bai ini, kami
memilih sayap kanan anjungan kapal sebagai tempat istirahat kami selama penyeberangan.
Dari sayap kanan ini, kami berharap dapat melihat matahari terbenam di ufuk
barat. Tentunya panorama sunset dari atas kapal akan memberikan keindahan
tersendiri. Sambil menunggu kapal berlayar, sesekali saya menuju sayap kiri
anjungan dan mengambil foto dari panorama indah yang disediakan oleh pelabuhan
padang bai ini. Saya pun sempat berfoto di anjungan, tempat kapten mengemudikan
kapal. Hehe.
Ketika kapal mulai bergerak
sekita jam 17.20 WITA, saya tak henti-hentinya berputar dan mengelilingi semua tempat
yang ada di atas kapal ferry ini. Saya pun ngobrol-ngobrol dan berkenalan
dengan beberapa orang di atas kapal. Salah satunya adalah Zuhair, saya
memanggilnya bang zuhair. Dia adalah orang lombok keturunan arab dan hampir
pernah mengunjungi semua tempat wisata yang ada di pulau bali dan lombok.
Darinya saya mendapatkan banyak referensi yang bisa saya tuju selama di lombok.
Namun karena banyaknya referensi destinasi yang dijelaskan oleh bang zuhair
beserta keindahannya masing-masing membuat saya semakin bingung, mana yang
harus saya kunjungi selama di lombok. Haha.
Belum satu jam perjalanan,
kepalaku terasa pusing dan agak mual. Selain disebabkan ombak yang terbilang
tinggi, Mungkin juga dikarenakan sebelumnya saya terlalu hiperaktif dan
melilingi kapal dengan penuh semangat sehingga staminaku jadi berkurang. Pusing
dan mual. Akhirnya saya memutuskan untuk duduk diam di pojokan anjungan sambil
menutup mata dan mencoba untuk tidur. Sedikit demi sedikit rasa pusingku
semakin berkurang. Namun tiba-tiba hapeku berdering. Awalnya saya tidak berniat
untuk menerima telpon karena kepalaku masih pusing, tapi setelah saya
perhatikan ternyata ini adalah telpon dari ayahku sehingga saya memaksakan diri
untuk menerima telpon dan berbicara. Ketika berbicara via telpon dengan ayahku,
bukannya kepalaku semakin pusing, namun yang terjadi adalah yang sebaliknya. Saya
semakin bersemangat dan rasa pusing di kepalaku mulai menghilang. Akhirnya saya
menyadari rasa pusing dan mual ini semakin menghilang karena sembari menelpon
saya melihat ke atas langit. Dengan melihat ke atas, rasa pusing dan mualku
semakin menghilang dan sirna.
Setelah rasa pusing dan mualku
semakin menghilang, saya memutuskan untuk ikut nimbrung dalam obrolan seru
antara Ganda dan Bang Zuhair terkait destinasi-destinasi menarik di pulau
lombok. Setelah ikutan mengobrol dan menimbang dari beberapa destinasi yang
ada, saya pun akhirnya memutuskan bahwa selama di lombok saya hanya akan
mengunjungi dua tempat utama yaitu Gili Air dan Tiu Kelep Waterfall. Saya
memilih Gili Air karena di antara deretan 3 pulau Gili (Gili Trawangan, Gili
Menuk dan Gili Air), Gili Air merupakan lokasi yang bagus untuk melakukan
snorkelingan. Biota laut yang terdapat di Gili Air menurut informasi yang saya
peroleh sangat beragam dan sangat direkomendasikan sebagai lokasi strategis
untuk snorkelingan. Disamping itu, saya juga memilih Tiu Kelep waterfall
sebagai destinasi saya juga saat di lombok. Keindahan Tiu kelep yang luar biasa
sudah sempat saya lihat di internet, selain itu tempat ini hampir
direferensikan menjadi destinasi wajib oleh semua orang termasuk teman-teman
saya yang berasal dari lombok.
Sembari menentukan destinasi,
saya juga sekalian mendiskusikan rute perjalanan yang akan saya lalui dengan
Bang Zuhair. Rute yang saya rencanakan, setibanya di pelabuhan lembar saya akan
segera mencari penyewaan motor yang ada dekat pelabuhan lembar. Jika tidak
menemukan penyewaan di pinggir pelabuhan, saya akan tidur di pelabuhan atau pun
di masjid sekitar pelabuhan sambil menunggu pagi. Di pagi harinya saya akan
mencari angkot menuju wilayah cakranegara yang ada di kota mataram. Saya akan
mencari jasa penyewaan motor yang berdasarkan informasi dari internet banyak
tersedia di wilayah cakranegara. Setelah mendapatkan penyewaan motor, saya
segera menuju pelabuhan Bangsal melalu jalur pantai senggigi. Sesampainya di
pelabuhan bangsal, saya segera melakukan penyeberangan ke Gili Air dan
melakukan snorkelingan. Setelah puas snorkelingan, saya kembali menyeberang ke
pelabuhan bangsal dan lanjut melaju menuju Tiu Kelep Waterfall di kaki gunung
Rinjani. Setelah puas di tiu kelep, saya segera kembali ke mataram
mengembalikan motor yang telah saya sewa. Kemudian saya melanjutkan perjalanan
kembali ke pelabuhan lembar dan melakukan penyeberangan di malam hari serta
tiba di bali pagi harinya.
Bang Zuhair sempat menanyakan
bagaimana dengan Ganda, Fitri dan Nela. Mengapa saya tidak bersama mereka. Saya
tidak bersama mereka, karena setibanya mereka di pelabuhan lembar, mereka akan
dijemput dengan motor oleh temannya fitri. Dengan begitu, Ganda akan
bergoncengan dengan Nela, sedangkan fitri akan bergoncengan dengan teman yang
menjemputnya. Saya tentunya tidak akan bisa ikut dengan mereka. Setelah
mendengar rencana perjalananku tersebut, Bang Zuhair menyampaikan hendak membantuku
mencarikan penyewaan motor di dekat pelabuhan lembar. Tentunya dengan senang
hati saya menerima niat baiknya tersebut.
Penyeberangan menuju pulau lombok sekitar 4,5 jam. kondisi ombak pun terbilang cukup tinggi. Alhamdulillah, Jam 22.00 WITA, kapal ferry
penyeberangan yang saya tumpangi ini akhirnya bersandar di dermaga pelabuhan Lembar,
Lombok. Kondisi pelabuhan lembar, Lombok saat itu hujan rintik-rintik. Saya,
Ganda, Nela, Fitri dan Bang Zuhair pun segera ke bawah menuju lantai 1. Sebelum
berpisah, Bang Zuhair memintaku untuk menunggunya di pelabuhan sembari ia
mengeluarkan kendaraannya dari atas kapal. Saya lihat Ganda pun sudah standby
di atas motornya, bersiap mengeluarkan kendaraannya. Sedangkan Nela dan Fitri
berjalan kaki beriringan bersama saya dan penumpang lainnya ke luar kapal.
Namun di pertengahan jalan pun saya dan mereka mengucapkan salam perpisahan.
Belum ada beberapa menit berjalan
keluar dari kapal, tiba-tiba Bang Zuhair sudah ada di depanku. Segera saya naik
di atas motornya dan mencari tempat penyewaan motor. Kami sempat singgah di
beberapa toko dan warung menanyakan tempat penyewaan motor. Setelah beberapa
warung mengatakan tidak ada dan tidak mengetahui tempat penyewaan motor di
pelabuhan lembar, ada satu pemilik warung yang mengakui mengetahui tempat
penyewaan motor dan menunjukkannya kepada kami. Tempat penyewaan motor yang
ditunjukkan berupa toko yang cukup besar yang terletak di perkampungan sebelah
kanan pelabuhan lembar. Setibanya di toko tersebut, kami menemui pramuniaganya,
namun pramuniaga tersebut tidak memberi jawaban yang memuaskan. Pramuniaga
tersebut cenderung acuh dan tidak memberikan respon ketikan kami tanyai.
Akhirnya kami bertanya kepada tetangga sekitar toko tersebut untuk memastikan
kebenaran bahwa tempat tersebut menyewakan motor. Tetangga sekitar toko
mengiyakan bahwa pemilik toko itu menyediakan jasa penyewaan motor, namun
pemilik toko itu sudah pulang ke rumahnya. Selain itu, sepengetahuan mereka
penyewaan motornya itu bukan harian melainkan per jam.
Setelah kami bertanya-tanya namun
tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, akhirnya Bang Zuhair menawarkan opsi
kepada saya. Bagaimana jika saya diantar olehnya ke cakranegara, kota mataram
untuk mencari penginapan sekaligus penyewaan motor di wilayah tersebut. Karena saya
merasa tidak menemukan kejelasan terkait penyewaan motor di wilayah pelabuhan
lembar, akhirnya saya menerima opsi tersebut dan berterima kasih kepada Bang
Zuheir karena telah dibantu sedemikian rupa olehnya. Baru berjalan sekitar 10
menit, tiba-tiba hujan deras mengguyur jalanan yang kami lalui. Karena tidak
ada jas hujan, akhirnya kami menepi di salah satu rumah penduduk untuk
berlindung dan menyusun rencana serta target penginapan yang ada di
cakranegara.
Saya menunjukkan beberapa
referensi penginapan murah disertai fasilitas penyewaan motor yang ada di
wilayah cakranegara kepada Bang Zuheir. Bang Zuheir mengatakan akan
mengantarkanku ke lokasi tersebut. Berniat menunggu hujan reda, namun hujan
malah semakin deras sedangkan malam semakin larut. Akhirnya kami berdua
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan meskipun kondisi hujan. Kurang lebih
setengah jam perjalanan, kami akhirnya sampai di kota mataram. Kami mengelilingi
wilayah sekitar mataram mall untuk mencari penginapan dan wilayah cakranegara. Setelah
setengah jam berputar-putar, akhirnya kami tiba di depan penginapan yang berdasarkan
informasi dari internet juga menyediakan jasa penyewaan motor. Namun ketika
masuk ke pekarangan penginapan, kondisi penginapan agak gelap dan terkesan
angker. Penjaga, petugas dan pemilik penginapan pun tak kunjung datang meskipun
kami telah memanggil-manggil. Setelah sekian menit tidak ada respon, akhirnya
kami memutuskan untuk mencari penginapan lain. Penginapan lain yang kami
datangi masih tersedia kamar kosong namun tidak menyediakan penyewaan motor.
Kekhawatiran pun muncul di
benakku dikarenakan tidak menemukan penginapan sesuai rencana. Tiba-tiba bang
Zuheir menawarkan kepadaku untuk menginap saja di tokonya. Dan besok paginya
dia akan mengantarkanku mencari penyewaan motor. Alhamdulillah, sekali lagi
bang Zuheir menjadi malaikat penolongku malam itu. Saya menyetujui tawarannya
dengan senang hati dan penuh rasa terima kasih. Kemudian melaju lah kami menuju
tokonya yang berada di pusat kota mataram, dekat Islamic Center. Saya baru tahu
ternyata Bang Zuheir merupakan pengusaha cairan minyak wangi dan memiliki toko
parfum sendiri. Di tokonya tersedia banyak botolan minyak wangi dengan beragam
jenis cairan wewangian. Akhirnya di malam itu, saya menginap di Toko Bang
Zuheir dengan sangat nyenyak.
Read My Previous Posting about This trip :
Goes To Bali & Lombok | 2nd Day (Part 1)
Goes To Bali & Lombok | 1nd Day (Part 2)
Goes To Bali & Lombok | 1nd Day (Part 1)
Goes To Bali & Lombok | It's Started
Read My Previous Posting about This trip :
Goes To Bali & Lombok | 2nd Day (Part 1)
Goes To Bali & Lombok | 1nd Day (Part 2)
Goes To Bali & Lombok | 1nd Day (Part 1)
Goes To Bali & Lombok | It's Started
Komentar
Posting Komentar