Membuat Curriculum Vitae
Selamat bertemu kembali para
pembaca yang sukses. Pada tulisan kali ini, saya hendak share terkait Curriculum
Vitae atau yang biasanya disingkat dengan istilah “CV”. Sebelumnya pada tau gak
Curriculum vitae itu apaan? Curriculum Vitae lebih dikenal di Indonesia dengan
istilah Daftar Riwayat Hidup. CV adalah dokumen yang memberikan gambaran
mengenai diri, pendidikan, pengalaman sesorang dan kualifikasi lainnya.
Ketika di awal masa kuliah, saya
sangat asing dengan CV ini. Namun di pertengahan masa kuliah, karena sempat
mengikuti beberapa kegiatan organisasi yang terkadang menghadirkan Para
Pembicara/ Tokoh fenomenal, dimana sebelum mengisi sebuah acara, mereka diminta
untuk mengisi CV terlebih dahulu agar dapat disampaikan dan diperkenalkan
kepada para peserta oleh pembawa acara atau moderator di acara kampus. Kurang lebih
seperti itu lah awal-awal perkenalan saya dengan Curriculum Vitae ini. Kemudian
pertama kalinya saya membuat CV pribadi saya sendiri yaitu pada
semester-semester ahir kuliah, ketika berencana untuk mengikuti pelatihan
kepemimpinan tingkat nasional, ternyata para calon peserta diwajibkan untuk
membuat salah satunya Curriculum Vitae.
Ketika saya lulus kuliah, saya
mendapati semua lowongan pekerjaan menuntut para pelamar kerja untuk membuat
Curriculum Vitae atau Daftar Riwayat Hidupnya. Dengan menyadari bahwa dunia
kerja adalah dunia yang dipenuhi dengan competitor, maka menjadi sebuah
keharusan menurut saya untuk membuat CV yang dapat menarik dan memikat pihak
perusahaan yang menawarkan lowongan pekerjaan.
Perjuangan pun dimulai untuk
membuat CV yang memikat dan benar-benar mewakili diri saya secara utuh. Mulai dari
searching contoh-contoh CV yang ada di internet atau pun berbagi dengan teman-teman
sesama jobseeker mengenai model dan design CV mereka. Beragam tips dan trik
yang saya peroleh untuk membuat CV, semua itu membuat saya mendapatkan banyak
masukan sekaligus semakin bingung, model CV mana yang baiknya saya buat. Beberapa
tips yang saya ingat waktu itu diantaranya “kalo buat CV itu maksimal 1 halaman
aja, karena HRD perusahaan itu tidak punya waktu untuk membuka halaman kedua
dari CV pelamar”, tips lain “jelaskan secara singkat mengenai jobdesk tugas dan
tanggungjawab saat aktif di organisasi”. Saat itu, saya mencoba membuat CV 1 halaman
aja, tapi nyatanya dengan satu halaman, saya tidak bisa menulis jobdesk dari
posisi yang saya jabat saat aktif di organisasi. Yaa jadinya benar-benar
bingung, karena terkadang tips yang satu dengan tips lainnya saling berlawanan
dan tidak bisa dibuat dalam satu formula CV.
So, finally, daripada boros waktu
hanya untuk menentukan dan memikirkan semua tips dan masukan yang saya peroleh
dari berbagai situs, kawan dan referensi. Akhirnya saya memutuskan untuk
membuat CV dengan menggabungkan beberapa referensi CV dan membuat CV ala mahfud
sendiri. Dan Alhamdulillah, dengan menggunakan CV ini, saya selalu lolos tahap
awal proses seleksi tes kerja yaitu Screening CV. Dari pengalaman selalu
dipanggil untuk Psikotest dari semua lowongan yang dilamar alias lolos proses
Screening CV, maka saya menyimpulkan bahwa CV saya ini sudah lumayan baik,
memikat dan merepresentasikan diri saya secara apik.
Membuat CV akan menjadi lama dan
terkesan susah kalau kita menganggapnya susah dan tidak segera mengambil
keputusan. Membuat CV pun akan menjadi cepat dan mudah kalau kita cepat ambil
keputusan dan tidak terlalu toleh kanan dan kiri, hehe. Menurut saya sih, CV
yang baik kalo memenuhi dua kategori, yaitu :
- Berisikan Data Diri, Contact Person, Pendidikan, Pengalaman, Keahlian, dan Prestasi.
- CV nya menarik dan memikat pelihatnya dalam sekali lirik, hehe.
Sederhana sekali bukan ? hehe.
Dibawah ini saya tampilkan foto
CV yang saya gunakan untuk melamar di perusahaan-perusahaan, dan top record
selalu lolos Screening CV looh,,hehe. Check it Out !
Page 1 |
Page 2 |
Aunur Mahfud
Kudus, 11 April 2014
Komentar
Posting Komentar