Touring Sulawesi Selatan (Part 1)
Touring, Berkeliling sulawesi, itulah impianku saat
itu. Berbekal impian yang sama, saya dan kawan-kawan SMA merencanakan untuk
melakukan touring dalam sehari (baca : mumpung liburan) berkeliling sulawesi
selatan. Akhirnya rute pun disepakati. Rute yang akan diambil adalah rute
memutar dengan start diawali dari makassar dan akan berakhir di makassar juga.
Saat itu, rute yang memungkinkan dan disepakati bersama adalah rute
Makassar-Maros-Camba-Bone-Sinjai-Bulukumba-Bantaeng-Jeneponto-Takalar-Gowa-Sungguminasa-Makassar.
Saya sudah lupa tepatnya hari apa perjalanan keliling
sebagian wilayah di sulawesi selatan ini dilakukan, tapi yang pasti perjalanan
panjang ini dilakukan pada hari libur sekolah. Touring ini saya lakukan ketika
saya sudah duduk di kelas 3 SMA, jadi sekitar ahir tahun 2008 atau di awal
tahun 2009. Touring ini awalnya disepakati oleh beberapa orang, namun karena
alasan masing-masing (alasan keluarga, orang tua, acara lain, dll), membuat
touring ini hampir tidak terlaksana. Namun saat itu, saya dan sobat karib saya,
Riswan (biasanya dipanggil ci-one, dibaca "ciwang"), berkomitmen apa
pun yang terjadi, touring ini harus dilakukan. Wajarlah kita berkomitmen,
soalnya dari semua teman-teman yang membuat kesepakatan, hanya saya dan ci-one
saja yang tidak tinggal sama orang tua alias anak rantau di Makassar. Saya
berasal dari mamuju, sulawesi barat, sedangkan Ci-one berasal dari Kolaka
Utara, Sulawesi Tenggara. Jadi, hanya kita yang tidak akan “dilarang” sama
orang tua untuk melakukan touring bersejarah ini.
Akhirnya keesokan harinya, pada hari H, hanya dua
orang yang jadi berangkat untuk touring keliling sulawesi selatan, yaa siapa
lagi kalo bukan saya dan ci-one.
Perjalanan waktu itu dimulai dari Kontrakanku di Bumi
Permata Sudiang, Makassar sekitar jam 7.00 WITA. Kita berangkat menggunakan
motor Thunder kesayanganku ke arah kota maros. Sebelum sampai ke pusat kota
maros, kita mengambil arah ke kanan menuju kota wisata Bantimurung yang
terletak di wilayah Maros. Meskipun melewati kota wisata bantimurung, bukan
berarti kita akan singgah di tempat tersebut, karena perjalanan motor yang akan
ditempuh hari ini adalah sekitar 400-500 KM.
Di tengah perjalanan, sudah pastilah saya dan ci-one
tidak akan melewatkan keindahan-keindahan alam yang kita lewati dalam
perjalanan. Alasan itu pula lah yang membuat kita diawal memutuskan untuk
menggunakan motor, bukan mobil dalam touring ini. Meskipun rata-rata kecepatan
Thunder saya adalah 100-110 km/jam (sampai-sampai speedometer motorku langsung
rusak, karena terlalu dipaksakan kecepatannya,,hehe), Namun hal tersebut tidak
menjadi halangan untuk menikmati indahnya ciptaan Tuhan.
Perjalanan berliku (berkelok kata orang padang) ala
camba, membuat kepuasan dan tantangan tersendiri dalam touring ini. Pose-pose
di jalanan berliku ini pun menghiasi perjalanan. Jalanan yang sempit (mungkin
udah tidak bisa diperlebar lagi, bahkan karena sempitnya, sampai-sampai tidak
ada Bus besar yang berani untuk lewat di jalur ini), dengan tebing berada di
sebelah kanan dan jurang di sebelah kiri serta dihiasi pemandangan hutan, persawahan
terasering dan alam yang elok, membuat mata ini tak pernah lelah untuk menatap.
Perjalanan normal yang seharusnya bisa ditempuh dari
kota makassar ke kota bone hanya sekitar 2,5 sampai 3 jam, namun saya dan
ci-one menjalaninya hampir 4 jam (yaa pasti taulah sebabnya, mesti selalu eksis
dan berpose dimanapun dan kapan pun,,hehe). Sekitar jam 11 teng, kita tiba di
kota bone yang terkenal dengan rajanya Arung Palakka. Sambil istirahat, saya
dan ci-one menyempatkan diri untuk singgah di Taman Bunga Arung Palakka sambil menikmati
kota bone dan pesona kecantikan putri-putri Bone.
Tidak lebih dari setengah jam menikmati taman bunga
dan kota bone, saya dan ci-one harus melanjutkan perjalanan ke arah sinjai.
Kenapa harus? Yaa karena di salah satu rumah dalam perjalanan itu, ada ikan tambak
yang sudah dibakar dan siap untuk disantap oleh saya dan ci-one. Kawan kami,
Anto (Dia adalah sobat dan teman kelasku waktu SMP, dipanggil oleh teman-teman
SMA ku, Anto Dubels, karena selain ada dua Anto, saya dan teman-temanku semuanya anak SMA7
Makassar, sedangkan dia sendiri adalah anak SMA12 Makassar) mengetahui bahwa
saya dan ci-one akan melewati jalur rumahnya, maka dia mengundang saya dan
ci-one untuk menikmati rasa ikan yang dipanen dari tambaknya (sebenarnya sih,
makan siang berupa ikan bakar di Rumahnya Anto ini sudah saya rencanakan dari
awal,,hehe strategi untuk dapet makan siang gratis, soalnya makan di warung-warung
pinggir jalan itu mahal Loh).
Setelah bersantap ria dan meregangkan kaki dan pantat
yang hampir kaku karena duduk lama di atas Motor, akhirnya saya dan ci-one
memutuskan untuk melanjutkan perjalanan kembali. Perjalanan selanjutnya adalah
menuju Sinjai. Sekitar jam 14.00 WITA, saya dan ci-one lepas landas dari rumahnya Anto. Perjalanan ke sinjai, jalanannya cenderung lurus tanpa belokan
sehingga dalam rute kali ini, kecepatan motor mencapai titik maksimal. Patokan
kecepatan bukan lagi speedometer (karena speedometer udah rusak secara
tiba-tiba), melainkan menggunakan jarum gas motor. Patokannya adalah angka 9 atau
11 (ups udah agak lupa,,hehe) sebagai patokan kecepatan minimum. Helm yang
dikenakan pun terasa mau terbang sendiri. Ci-one pun yang saya gonceng tidak
ada komentar, karena kecepatan motor sudah diatas rata-rata (dia ngomong pun,
saya gak bakal dengar). Akhirnya, yang menurut prediksi bapaknya Anto, bahwa saya
akan sampai di sinjai udah sore banget (maaf yaa pembaca, penulis udah agak
lupa, anggaplah jam 5 sore), namun nyatanya kami bisa sampai sejam lebih awal.
Saya tidak tau, apa kami yang terlalu kencang membawa motor atau memang
prediksi jam tempuh itu yang tidak akurat (karena jelas beda prediksi waktu
tempuhnya anak muda sama orang tua kalo bawa motor,hehe).
Akhirnya, tiba lah saya dan ci-one di kota sinjai.
Kedatangan kami di sambut dengan tugu kereta kuda ala sinjai. Mencoba mencari
ciri khas kota sinjai, akhirnya di pinggir jalan utama, kita melihat tugu yang
memiliki bentuk yang aneh. Yaa seperti biasa, kita tidak akan melewatkan
kesempatan ini untuk berpose,hehe.
Bersambung... (kaya sinetron aja,,,hehe)
Tulisan ini
ditulis di Kosan di Kudus, karena tidak sengaja membuka foto-foto masa SMA, eeh
malah teringat dengan perjalanan ini. Hehe
Aunur Mahfud,
Kudus, 14 April 2014
Komentar
Posting Komentar