Sebuah Perjalanan
Di salah satu lorong di jalan pedesaan. Terlihat
seorang anak kecil yang duduk dengan kokoh diatas sadel sepedanya. Di
belakangnya berdiri pria tua yang Nampak bijak, terlihat dari beberapa warna
rambutnya memutih. Dengan sigap pria tua tersebut menjaga keseimbangan sepeda
agar tidak jatuh ke kiri maupun ke kanan. Dengan aba-aba yang diberikan si anak
kecil, terlepaslah pegangan pria tersebut. Si anak kecil mengayuh terus
sepedanya dengan laju yang sangat kencang bagaikan pembalap yang lagi berada di
sirkuit. Si pria bijak tiba-tiba terkaget dari lamunanya ketika mendengar
teriakan dari ujung jalan. “tolong mbah, tolong mbah aambilin sepedaku” teriak
si anak kecil yang kini sedang berdiri dan menunjuki sepedanya yang ada di
parit pinggir sawah. “lah kok bisa jatuh di parit sepedanya?” Tanya si pria tua
kepada anak kecil tersebut. “saya nda bisa berhentiin sepedanya mbah, jadinya
saya lompat aja dan biarkan sepedanya nyosor ke parit” ucap si anak kecil
tersebut dengan lugunya. “hahaha masa’ bisa naik sepeda tapi nda bisa kasih
berhenti, hahaha” tawa si pria tua dengan memamerkan gigi yang dihiasi dengan
kulit keriputnya. Setelah diangkatkan sepedanya,
si anak kecil kembali
mengisyarat si pria tua tersebut untuk memegang sepeda tersebut, dan dengan
aba-aba sebagaimana sebelumnya, si anak kecil langsung mengayuh pedal sepedanya
sekuat tenaga. Namun kembali setelah beberapa detik, di ujung jalan terdengar
teriakan yang memanggil si pria tua untuk mengangkatkan sepeda.
Anak kecil itu adalah diriku. Dengan tekad baja
untuk bisa mengendarai hadiah istimewa dari orangtua, tidak ada Sesuatu apapun
yang dapat menghalangi saya untuk terus berlatih mengendarai sepeda. Kesakitan,
luka, jatuh ke parit atau selokan yang tidak terhitnug banyaknya tidak
menjadikan saya malas dan menyerah untuk belajar mengendarai sepeda
Bagaikan padi yang ditanam kemudian dipanen
hasilnya, usaha dan kegigihanku dalam belajar mengendarai sepeda berbuah manis
bagi perjalanan hidupku selanjutnya. Dengan mengendarai sepeda saya dapat
menjelajahi dan mneyusuri pelosok-pelosok tempat kelahiranku. Dengan bersepeda
saya telah melewati batas desa untuk sekedar bermain dengan anak-anak kecil di
desa lain. Dengan bersepeda saya dapat menemukan air terjun di balik sebuah
pegunungan yang berada jauh dari desaku bersama teman-temanku. Dengan bersepeda
saya dapat melanglang buana, menikmati keindahan dunia pedesaan dengan beragam
kearifan local. Dengan bersepeda, saya dapat menjadi anak kecil yang mandiri
dengan berangkat ke sekolah sendiri.
Berangkat dari kebiasaanku sejak kecil yang senang
berkeliling desa, menyusuri dan mencari jalan-jalan yang belum pernah dilewati
menjadikan saya pribadi yang senang dengan touring, ekspedisi, wisata,
jalan-jalan, pendakian, dan beragam hal lainnya. Sudah cukup banyak perjalanan
yang saya lakukan baik bersama teman-maupun bersama kesendirian. Touring ke
Jakarta-bandung saat sekolah di Madrasah Tsanawiyah, keliling kota Makassar,
keliling Sulawesi selatan dalam sehari, wisata ke tanjung baying, bunga maupun
bantimurung, wisata ke pantai tumbu, pendakian ke puncak gunung lawu, gunung
merbabu, dan masih banyak lagi.
Segala hal yang menjadikanku dapat menemukan sesuatu
yang baru, pengetahuan baru, pengalaman baru, sensasi baru, dan ilmu baru
adalah yang aku sukai. Atas dasar itu pulalah mungkin saya melakukan perantauan
dari tempat kelahiranku, di sebuah desa kecil di Sulawesi barat ke kot Makassar
guna menuntut ilmu. Selepas terpuaskan dengan Makassar, saya kembali pergi
merantau dalam rangka kuliah di Jogjakarta. Saat saya di Makassar saya telah
berhasil mengelilingi Sulawesi selatan, kini saat di Yogyakarta saya memiliki
impian untuk dapat mengelilingi pulau jawa. Meskipun terkesan hanya sebuah
rencana, namun saya sudah melakukan touring di beberapa kota di jawa seperti
semarang, Kediri, dan bandung. Dalam beberapa waktu ke depan pun direncanakan
saya akan mulai menjelajah malang , Jakarta dan bali. Begitu pun dalam
pendakian, saya merencanakan untuk melakukan pendakian kembali ke gunung
merapi.
Begitu banyak manfaat yang diperoleh dari sebuah
perjalanan. Menambah ide, member inspirasi, menjalin relasi, memperoleh ilmu
dan pengetahuan, memiliki pengalaman baru, semangat baru dan masih banyak lagi.
Jalan-jalan menurut saya adalah suatu aktifitas yang sangat menyenangkan dan
dapat menghilangkan beban, stress dan kepenatan.
Komentar
Posting Komentar