Kesibukanku (1)
Sungguh beberapa hari yang lalu merupakan hari-hari
yang menyibukkan dan melelahkan. Tapi aku sangat senang telah dan mampu
menjalaninya dengan optimal. Kesibukan ini dimulai sejak awal-awal November
2011 kemarin. Kebetulan sekitar seminggu sebelumnya saya mendapat amanah untuk
menjadi pendamping kepanitiaan shalawatan bersama habib syeikh yang rencananya
akan diadakan di kampusku, fakultas ekonomi UII.
Dengan bermodalkan semangat dan niat untuk membalas
pembolosan yang dilakukan pada beberapa event besar kegiatan organisasi saat
ramadhan 1432H, saya menerima amanah itu. Akhirnya dimulailah awal perjuanganku
di bulan November. Perjuangan ini ku mulai dengan banyak melakukan koordinasi
dengan panitia-panitia pioneer yang telah dibentuk sebelumnya oleh organisasi
terkait kegiatan shalawatan tersebut. Namun ternyata, di dalam struktur
kepanitiaan tersebut terdapat keroposan atau permasalahan yang cukup fatal
dikarenakan ada beberapa panitia yang ditunjuk oleh organisasi belum menyatakan
kesanggupannya untuk menerima amanah kepanitiaan ini. maka dikarenakan
pelaksanaan kegiatan yang waktunya sudah lumayan dekat, sehingga pimpinan
organisasi yang ku geluti segera mengambil tindakan tegas untuk mencari
pengganti untuk melengkapi panitia-panitia pioneer tersebut.
Setelah terlengkapinya kekosongan pioneer dalam
kepanitiaan, ternyata
permasalahan belum selesai. Kembali ada beberapa pioneer yang sebelumnya telah menyatakan kesanggupan mengundurkan diri secara terhormat yang tentunya menjadikan kepanitiaan ini kembali vacuum tanpa ada perkembangan. Akibat masalah ini, semangatku yang dulu kalo mau diistilahkan semangat 45 kini telah menjadi semangat 15. Saat itu pun saya hampir sudah tidak peduli terhadap kepanitiaan tersebut. Namun Alhamdulillah, setelah rapat pengurus inti organisasi akhirnya disepakati bahwa kepanitiaan dibentuk dalam system SC dan OC. Dimana SC (Steering Committe) sebagai pengonsep dan pengarah kepanitiaan yang terdiri atas dua orang, termasuk saya di dalamnya dan OC (Organizing Committe) selaku eksekutor di lapangan. Dengan bentuk ini, semangatku kembali berkobar karena permasalahan yang dialami kepanitiaan tidak lagi menjadi beban saya pribadi. Hehe
permasalahan belum selesai. Kembali ada beberapa pioneer yang sebelumnya telah menyatakan kesanggupan mengundurkan diri secara terhormat yang tentunya menjadikan kepanitiaan ini kembali vacuum tanpa ada perkembangan. Akibat masalah ini, semangatku yang dulu kalo mau diistilahkan semangat 45 kini telah menjadi semangat 15. Saat itu pun saya hampir sudah tidak peduli terhadap kepanitiaan tersebut. Namun Alhamdulillah, setelah rapat pengurus inti organisasi akhirnya disepakati bahwa kepanitiaan dibentuk dalam system SC dan OC. Dimana SC (Steering Committe) sebagai pengonsep dan pengarah kepanitiaan yang terdiri atas dua orang, termasuk saya di dalamnya dan OC (Organizing Committe) selaku eksekutor di lapangan. Dengan bentuk ini, semangatku kembali berkobar karena permasalahan yang dialami kepanitiaan tidak lagi menjadi beban saya pribadi. Hehe
Dimulailah perjuangan awal dengan menentukan
gambaran acara secara umum dan menyusun proposal kegiatan guna diajukan ke
pihak Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Fakultas. Bagi saya ini adalah pengalaman
pertama dalam bentuk kepanitiaan semacam ini. karena dulunya hampir semua
bentuk kepanitiaan yang saya geluti adalah bentuk EO (Event Organizer) yang
tidak mengklasifikasikan fungsi sebagaimana SC dan OC. Pengalaman dan
pengetahuanku bertambah dengan mencari referensi dari berbagai sumber dalam
menyusun rancangan kegiatan secara rinci tiap harinya berdasarkan divisi yang
saya sebut “matrix OC”. Selain itu, saya pun belajar bagaimana menyusun job
description atau SOP bagi panitia-panitia yang dikategorikan sebagai OC alias
eksekutor. Saya mencoba membuat segala sesuatu secara rinci agar dalam
pelaksanaannya tidak ada tumpang tindih dan timbul sinergisitas.
Tanggal 16 Nopember, kami panitia yang baru dibentuk
inisiatif untuk mengunjungi kediaman habib syeikh selaku ulama yang menjadi
target kami untuk menjadi pembicara dan pemimpin utama dalam kegiatan
shalawatan yang akan dilakukan di fakultas ekonomi UII. Kunjungan ini ternyata
bukan kunjungan yang pertama kali dilakukan oleh organisasiku dan pihak
fakultas ekonomi UII. Kunjungan pertama itu dilakukan sebelum dibentuknya
kepanitiaan yang bertujuan untuk silaturahim dan meminta waktu kosong dari
habib untuk memimpin kegiatan shalawatan di Fakultas ekonomi UII. Namun
kunjungan tersebut belum dapat menghasilkan tanggal atau waktu yang pasti
terkait kapan bisanya habib syeikh memimpin shalawatan di Fakultas Ekonomi UII.
Lalu kunjungan kedua yang rencana dilakukan ini, bertujuan untuk silaturahim
utamanya lalu memastikan waktu bisanya habib ke Fakultas Ekonomi UII.
Dikarenakan saya berangkat ke solo bersama ponakan habib yang se-kampus
denganku, akhirnya proses permohonan kepastian waktu ke habib menjadi lebih
mudah dan akhirnya saya mendapatkan kepastian waktu, tanggal 3 desember 2011.
Akhirnya kepulangan kami dari solo ke jogja membawa informasi yang
membahagiakan dan cukup menguji nyali. Membahagiakan karena impian untuk mengadakan
shalawatan bersama habib syeikh bin abdul qodir assegaf di kampus akhirnya
kesampaian dan menguji nyali karena jeda waktua antara 16 Nopember dan 3
Desember hanya sekitar 20 hari. Tantangan terbesarnya menurutku adalah Bisakah
saya dan kawan-kawan panitia melakukannya??
Dengan langkah optimis dan niat mencari ridho Allah,
saya dan teman SC yang lain berkomitmen akan siap dan berusaha semaksimal
mungkin untuk menyukseskan acara ini meskipun dalam waktu yang cukup singkat
bagi pemula semacam saya.
Open recruitment panitia OC yang awalnya
direncanakan sekitar 10 hari, akhirnya berdasarkan kesepakatan SC, durasi OPREC
yang dilakukan hanya 2 hari yaitu 17 dan 18 Nop. Alhamdulillah, meskipun
awalnya kami menargetkan merekrut panitia sebanyak 100 orang dalam waktu 10
hari, akhirnya kami dapat merekrut panitai selama 2 hari sekita 50-an orang.
Dikarenakan waktu yang sangat singkat, sehingga tanpa menyia-nyiakan waktu,
sabtunya tanggal 19 Nopember langsung diadakan pleno perdana semua panitia guna
koordinasi, perkenalan dan penjelasan secara umum terkait kegiatan ini. lalu
ahadnya dijadikan waktu libur dan istirahat layaknya istilah minggu tenang yang
kadang diadakan sebelum ujian diselenggarakan.
Perjuangan pun mulai gencar ketika hari senin tiba.
Koordinasi antara panitia OC dan kegiatan-kegiatan awal yang meti dilakukan
mulai gencar dilaksanakan berdasarkan matriks OC yang telah dibuat dan
disosialisasikan saat pleno. Mulai dari pembuatan surat, perijinan, menghubungi
pihak-pihak penyedia peralatan, pencairan dana, pembuatan design, sampai
pengkoordinasian sedang gencar dilakukan. Alhamdulillah akhirnya matrix OC yang
telah dibuat dengan cukup memeras pikiran dan stamina dapat bermanfaat dan
memperlancar proses persiapan kegiatan shalawatan yang akan dilakukan tanggal 3
desember.
Kecemasan dan kekhawatiran seketika lenyap saat
melihat semangat dan kinerja para panitai OC yang terekrut dalam melaksanakan
tugas dan fungsinya. Namun permasalahan yang tidak pernah terduga sebelumnya
olehku akhirnya muncul. Dari pihak atasan yang sepengetahuanku akan membiayai
pelaksanaan kegiatan ini full yang dianggarkan sekitar 40-an juta, nyatanya
belum mengetahui sama sekali akan diadakannya kegiatan ini. lalu dilain pihak,
muncul complain-komplai dari pihak lembaga kemahasiswaan akibat rencana
pembiayaan secara total oleh fakultas terhadap pelaksanaan kegiatan shalawatan
ini. akhirnya berdasarkan musyawarah antara perwakilan panitia mahasiswa dan
fakultas untuk mencari mufakat dan win-win solution terkait kegiatan ini, maka
diambil keputusan bahwa pelaksana dan penyelenggara diambil alih oleh fakultas
dan mahasiswa sebagai panitia pelengkap kegiatan ini. secara umum keputusan ini
memang merupakan win-win solution terbaik, karena organisasiku yang dikenal
dengan Lembaga Dakwah Fakultas Jamaah Al-Muqtashidin (LDF JAM) FE UII memiliki
harapan utama berupa terselenggaranya kegiatan shalawatan bersama Habib Syeikh
bin Abdul Qodir Assegaf di kampus, sedangkan dari pihak fakultas selain
memiliki harapan yang sama juga tidak mau menanggung malu akibat pembatalan
pelaksanaan kegiatan shalawat ini.
Akibat peralihan penyelenggara kegiatan ini,
beberapa panitia terekrut mengundurkan diri dan progress yang seharusnya
dilakukan berdasarkan matrix OC tersendat begitu rupa. Tepat tanggal 21
Nopember 2011, diadakan pleno perdana antara mahasiswa dan panitia fakultas
guna transferring secara umum terkait kepanitiaan ini dan progress yang telah
dan akan dilakukan. Dan koordinasi terus dilakukan hampir tiap hari antara
panitia mahasiswa dan panitia fakultas guna menyukseskan acara ini. beragam
koordinasi telah dilakukan, progress pun mengalami kemajuan dan publikasi pun
telah tersebar.
Hingga hari senin, masuk sms di hape saya yang
menginformasikan bahwa habib syeikh sakit dan kepanitiaan untuk sementara dihentikan.
Informasi ini tentunya menyebabkan semua panitai geger. Pihak fakultas pun
lebih geger, karena hari senin yang awalnya direncanakan menjadi hari kunjungan
dekan FE UII ke kediaman Habib Syeikh di Solo akhirnya menjadi kunjungan guna
menjenguk habib syeikh. Selepas kuliah saya segera ke ruangan pimpinan panitia
fakultas guna menanyakan informasi ini. menurut pimpinan tersebut yang ikut
pula dalam kunjungan ke solo pagi tadi bahwa Sesampainya di rumah habib,
ternyata di kediaman habib kosong tidak ada orang sama sekali kecuali security
yang terlihat berlalu lalang di sana. Lalu beliau mencoba menghubungi asisten
habib, dan dari pihak habib menyatakan bahwa kemungkinan habib dapat memimpin
shalawatan di FE UII sangat kecil karena akan diadakan penyusunan ulang jadwal
habib syeikh. Dan dari pihak habib memastikan bahwa mereka menganggap hal ini
sebagai hutang dan harus dibayar oleh mereka.
Berdasar informasi ini, sore harinya saya
mengumpulkan semua panitia untuk koordinasi dan penyampaian informasi bahwa
kepanitiaan untuk sementara di vacuum kan dan pelaksanaan shalawatan di kampus
diundur karena habib syeikh sakit. Sampai hari ini, pem-vacuum-an ini masih
berlanjut dan belum diketahui berakhir kapan. Tapi kami semua berharap bahwa
hal ini tidak berlangsung lama berdasarkan tanggapan dari habib yang menganggap
pembatalan ini sebagai hutang.
Komentar
Posting Komentar